1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Komisi Ahli Serukan Transformasi Pertanian untuk Masa Depan

7 Juli 2021

Komisi Ahli Reformasi Pertanian Jerman menyampaikan laporan dan rekomendasi kepada Kanselir Angela Merkel hari Selasa (7/7). Selama 10 bulan mereka bekerja menyusun konsep pertanian berkelanjutan untuk masa depan.

https://p.dw.com/p/3w9OT
Kanselir Angela Merkel berkunjung ke peternakan di negara  Schleswig-Holstein, Juli 2018
Kanselir Angela Merkel berkunjung ke peternakan di negara Schleswig-Holstein, Juli 2018Foto: Axel Heimken/dpa/picture alliance

Komisi Ahli Reformasi Pertanian dan Peternakan dibentuk Kanselir Angela Merkel tahun 2019 setelah rangkaian aksi protes atas politik pertanian yang dianggap berkontribusi besar pada perubahan iklim. Setelah bekerja 10 bulan, mereka menyelesaikan laporan akhir dan rekomendasi yang menyerukan reformasi pertanian dengan perubahan luas.

Komisi menggambarkan laporan tersebut sebagai dokumen konsensus dalam sengketa panjang antara petani, sektor perdagangan, ahli ekologi dan para aktivis kesejahteraan hewan. Komisi Ahli antara lain merekomendasikan reorganisasi luas sektor pertanian dan pasokan makanan di Jerman, yang didukung oleh investasi negara untuk mendorong produksi pertanian yang lebih mahal tetapi ramah lingkungan.

Komisi misalnya merekomendasikan produksi daging skala menengah dengan sumber daya yang lebih sedikit dan jarak yang lebih baik untuk ternak di kandang.

Kanselir Angela Merkel menyebut rampungnya laporan akhir itu sebagai "hari penting" bagi Jerman, dan menegaskan, pemerintah berikutnya hasil pemilu 26 September mendatang tidak akan dapat mengabaikan temuan-temuan Komisi Ahli.

Pameran Pekan Hijau di Berlin tahun 2020
Salah satu ajang Pameran Pekan Hijau di Berlin tahun 2020Foto: DW/B. Knight

Aktivis lingkungan sudah lelah dengan janji-janji

Sekitar 27.000 orang hari Sabtu (3/7) di Berlin menggelar aksi protes terhadap kebijakan pertanian yang dinilai tidak ramah lingkungan. Aksi Protes dilaksanakan bertepatan dengan penyelenggaraan pameran pertanian internasional Pekan Hijau di Berlin, yang dibuka hari Jumat (2/7). Para aktivis lingkungan mengatakan, mereka sudah lelah dengan janji-janji para politisi.

Komisi Ahli mempertemukan 31 perwakilan dari sektor pertanian, ritel makanan, konsumen, ekologi, kesejahteraan hewan dan ilmiah, yang diketuai oleh Profesor Peter Strohschneider, mantan presiden lembaga pendanaan penelitian Jerman, DFG.

"Pertanian yang bertanggung jawab secara ekologis juga bisa menarik dan menguntungkan secara ekonomi,'' kata Peter Strohschneider. Pekerjaan Komisi Ahli menyatukan begitu banyak kepentingan yang beragam dan berlawanan dengan "mencoba menyamakan kedudukan seperti dalam satu lingkaran."

Upaya itu tidak selalu berjalan mulus. Ketua Greenpeace Jerman Martin Kaiser misalnya keluar dari pembicaraan pada bulan Maret, dan mengklaim bahwa Menteri Pertanian Jerman Julia Klöckner berusaha melakukan intervensi dan memisahkan politik nasional Jerman dari politik Uni Eropa. Padahal hanya dengan bantuan miliaran euro dari anggaran Uni Eropa modernisasi ekologi pertanian akan berhasil, kata Martin Kaiser.

Kebijakan pertanian ramah lingkungan yang terintegrasi

Laporan Komisi Ahli Jerman itu memang mengacu pada kesepakatan 27 Menteri Pertanian Uni Eropa untuk menyusun Kebijakan Pertanian Bersama (CAP) yang akan diterapkan pada periode 2023 hingga 2027.

Menurut rancangan yang baru, petani di Uni Eropa akan diminta menginvestasikan 25%, dari saat ini 20% subsidi yang diterimanya untuk "skema pertanian ramah lingkungan". Bantuan untuk petani nantinya tidak lagi didasarkan pada luasnya lahan seperti sekarang, melainkan juga pada beberapa kriteria lingkungan, misalnya restorasi lahan basah untuk menyerap CO2 guna meredam perubahan iklim.

Saat ini  di Jerman ada 358.000 kilometer persegi lahan pertanian dan lahan produktif, 51% digunakan untuk pertanian, 30% untuk kehutanan, 14 persen untuk urbanisasi dan transportasi. Namun Jerman mengkonsumsi produk pertanian dengan volume produksi tiga kali total luas lahannya, sebagian besar dengan mengimpor produk-produk pertanian itu.

Di Jerman ada sekitar 169.000 peternakan, 20% lebih sedikit dari sepuluh tahun lalu, tetapi rata-rata dengan lahan lebih luas. Kapasitas penyimpanan sektor peternakan saat ini mencapai 11,3 juta sapi potong, 3,9 juta sapi perah, 26 juta babi, dan 183 juta unggas.

hp/as (dpa, Reuters)