1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Pendidikan

Peluang Karir Mahasiswa Humaniora di Jerman

Yusuf Gandang Pamuncak
2 November 2019

Jurusan-jurusan sosial yang mengajarkan banyak ilmu tentang hubungan antar manusia justru dinilai dapat membuat lulusannya bekerja di bidang dengan cakupan yang luas.

https://p.dw.com/p/3RzPj
Reportage anonymer Philosophie-Student aus Indonesien in Bonn
Foto: DW/Y. Pamuncak

Bagi sebagian orang, berkuliah di Jerman memiliki prestise tersendiri jika mereka studi di bidang-bidang mentereng seperti Teknik, Informatika atau Kedokteran. Namun tidak bagi Arnold Budhi Prasetyo. Mahasiswa jurusan Filsafat Universität Bonn tersebut menilai, asumsi masyarakat yang selama ini menganggap hanya jurusan eksakta lah yang bagus, itu keliru.

"Sebenarnya prospek jurusan humaniora di Jerman ini banyak. Menurutku jurusan Humaniora ini, jurusan mengenai manusia. Dan sementara kita ini manusia. Jadi ini adalah jurusan yang penting untuk bagaimana kita bersosialisasi dengan orang lain. Mungkin mengenal diri juga,” kata Arnold.

Karena itu menurut Arnold dengan bekal pengetahuan untuk berhubungan interpersonal antar indvidu dan intrapersonal terhadap diri sendiri, mahasiswa-mahasiswa jurusan humaniora dapat mengidentifikasi potensi diri lalu mengaplikasikan keahliannya di berbagai bidang.

Mahasiwa tingkat akhir berumur 26 tahun tersebut memberi contoh jurusan yang ia pelajari, yaitu Filsafat. Di Jerman, khususnya di kampus tempat Arnold menimba ilmu Filsafat, para mahasiswa akan mendapatkan subyek ilmu tambahan sebagai peminatan atau penjurusan.

"Ada teman-teman saya, dia mengambil jurusan Filsafat dan Musik, mungkin dia akan bekerja di industri musik. Bisa juga masuk ke media menjadi jurnalis. Bisa juga masuk ke perusahaan, contohnya membicarakan soal etika perusahaan, bisa juga di bagian marketing di mana dia bisa meyakinkan costumer untuk membeli produk,” tukas pria asal Bandung tersebut.

Arnold menambahkan, materi-materi yang diajarkan dalam jurusan Filsafat yang ia ikuti sebenarnya sangat dibutuhkan oleh angkatan kerjasebagai persiapan memulai karier. "Di Filsafat ini kan kita belajar bagaimana berpikir, berargumen secara logis, rasional dan sistematis. Dan juga di sini kita belajar retorika bagaimana cara meyakinkan orang,” katanya. Dengan menguasai hal-hal itu, menurut Arnold para lulusan jurusan Filsafat dapat meniti karier di sektor mana pun.

Arnold sendiri saat ini telah mengambil peminatan pada subjek Ilmu Politik. Atas modal pengetahuan filsafat dan politik, Arnold percaya dirinya dapat mengembangkan kapasitas diri serta yang terpenting menurutnya adalah memajukan peradaban manusia.

"Karena semua dimulai dari manusianya dulu. Dan apa sih arti kemajuan? Kemajuan itu bukan soal teknologi atau apa. Itu percuma saja kalau akhirnya manusianya ternyata tidak maju,” ujarnya. 

(yp/na)

*Simak serial khusus #DWKampus mengenai warga Indonesia yang menuntut ilmu di Jerman dan Eropa di kanal YouTube DW Indonesia. Kisah putra-putri bangsa di perantauan kami hadirkan untuk menginspirasi Anda.